MAKALAH
DIMENSI MANUSIA DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM
Di susun untuk memenuhi tugas mata Kuliah sejarah pendidikan islam
Dosen Pengampu: Drs. H. Akhirin, M.Ag
Disusun oleh ;
1. Kamaludin
2. Ririn Hardiyani Alfian
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA
FAKULTAS TARBIYAH dan ILMU KEGURUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEMESTER 6
Jl. Taman Siswa No.9 Tahunan Jepara
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-Nya jua lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman. Amin…
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah yang diasuh oleh Bpk. Drs. H. Akhirin , M. Ag Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin...
Jepara 4 april 2017
penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................1
A.pengertian kurikulum……………………..……………………..........................................2
B.Dimensi kurikulum……………………………………………...........................................2
C.Tujuan kurikulum………………………………………… .................................................5
D.Fungsi kurikulum………….……………………………………….………………………5
E.Peranan kurikulum……….………………………………………………………………..7
BAB III PENUTUP.................................................................................................................9
Kesimpulan.............................................................................................................................9
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan salah satu bagian penting terjadinya suatu proses pendidikan. Karena suatu pendidikan tanpa adanya kurikulum akan kelihatan dan tidak teratur. Hal ini akan menimbulkan perubahan dalam perkembangan kurikulum, khususnya di Indonesia.
Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dan sekaligus digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada berbagai jenis dan tingkat sekolah. Kurikulum menjadi dasar dan cermin falsafah pandangan hidup suatu bangsa.
Oleh karenanya kurikulum pendidikan harus ada. Pendidikan sebagai sebuah proses tentunya memiliki tujuan, seperti dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 bahwa tujuan pendidikan di Indonesia adalah “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, beraklah mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Untuk dapat mewujudkan tersebut perlu disusun kurikulum sebagai pedoman untuk mencapai tujuan baik di tingkat pra sekolah, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari kurikulum?
2. Apa saja yang termasuk dimensi kurikulum?
3. Apa saja tujuan kurikulim?
4. Apa saja fungsi kurikulum?
5. Bagaimana peranan kurikulum dalam kegiatan belajar mengajar?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari kurikulum
2. Mengetahui dimensi-dimensi dari kurikulum
3. Mengetahui Tujuan kurikulum
4. mengetahui fungsi kurukulum
5. Mengetahui berbagi peranan dari kurikulum
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Kata “kurikulum” berasal dari bahasa yunani yang semula digunakan dalam bidang olahraga. Yaitu currere yang berarti jarak tempuh lari, yakni jarak yang harus ditempuh dalam kegiatan berlari mulai dari start hingga finish. Pengertian ini kemudian diterapkan dalam bidang pendidikan. Dalam konteks pendidikan, kurikulum berarti jalan terang yang dilalui oleh pendidik atau guru dengan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-nilai.
Demikian definisi yang tercantum dalam UU Sisdiknas Nomor 2/1989. Definisi kurikulum yang tercantum dalam UU Sikdinas Nomor 20/2003 dikembangkan ke arah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, ada tiga komponen yang bermuat dalam kurikulum, yaitu tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara pembelajaran, baik yang berupa strategi pembelajaran maupun evaluasinya.
B. Dimensi Kurikulum
Nana Syaodih Sukmadinata (2005), mengemukakan pengertian kurikulum ditinjau dari 3 dimensi, yaitu kurikulum sebagai ilmu, kurikulum sebagai sistem, dan kurikulum sebaga rencana. Sementara Said Hamid Hasan (1988), berpendapat bahwa pada saat sekarang istilah kurikulum memiliki 4 dimensi pengertian, dimana satu dimensi dengan dimensi lainnya saling berhubungan. Keempat dimensi kurikulum tersebut yaitu:
1. Kurikulum sebagai suatu ide atau gagasan
2. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang sebenarnya merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide.
3. Kurikulum sebagai suatu kegiatan atau relita atau Implementasi kurikulum.
2
4. Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konskekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan.
Selanjutnya, bila merujuk pada dimensi pengertian yang terakhir, maka dengan mudah dapat mengungkapkan keempat dimens kurikulum tersebut dikaitkan dengan pengertian kurikulum.
a. Pengertian kurikulum dihubungkan dengan dimensi ide.
Pengertian kurikulum sebagai diensi yang berkaitan dengan ide pada dasarnya mengandung makna bahwa kurikulum itu adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya.
b. Pengertian kurikulum dikaitkan dengan dimensi rencana.
Makna dari dimensi kurikulum ini adalah sebagai seperangkat rencana dan cara mengadministrasikan tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan untuk pedoman penyelenggarakan kegiatan pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan tertentu.
c. Pengertian kurikulum dikaitkan dengan dimensi aktivitas.
Pengertian kurikulum sebagai dimensi aktivitas memandang kurikulum merupakan segala aktivitas dari guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah.
d. Pengertian kurikulum dikaitkan dengan dimensi hasil.
Definisi kurikulum sebagai dimensi hasil memandang kurikulum itu sangat memperhatikan hasil yang akan dicapai oleh siswa agar sesuai dengan yang telah direncanakan dan yang telah menjadi tujuan dari kurikulum tersebut.
Masing-masing definisi dengan penekanannya tersebut akan mempunyai implikasi tertentu dalam pengembangan kurikulum. Kurikulum yang menekankan pada isi bertolak dari asumsi bahwa masyarakat bersifat statis, sedangkan pendidikan berfungsi memelihara dan mewariskan pengetahuan, konsep-konsep dan lain-lain ang telah ada, baik nilai-nilai yang telah ada, baik nilai Ilahi maupun nilai insan. Karena itu, kurikulum biasanaya ditentukan oleh sekelompok orang ahli, disusun secara sistematis dan logis sesuai dengan disiplin-disiplin ilmu atau sistematisasi ilmu yang dianggap telah mapan, tanpa melibatkan guru atau dosen apalagi peserta didik atau mahasiswa.
3
Pengertian kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktek pendidikan. Dalam pandangan lama kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran yang harus disampaikan oleh guru dan dipelajari oleh siswa. Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah semua kegiatan yang dirancang bagi terdidik untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam menyusun program kurikulum berarti harus sudah mengindetifikasikan kegiatan-kegiatan apa saja yang diperlu dimuat dalam frame pendidikan siswa termasuk interaksi antara anak didik dan pendidik, sesama anak didik, dan antar sekolah dengan masyarakat sekitarnya.
Menurut Hawi (2010:42-43), pada hakikatnya kurikulum dikaji berdasarkan tingkatan-tingkatan pendidikan:
1. Kurikulum dapat diartikan sebagai serangkaian tujuan pendidikan yang menggabungkan berbagai kemampuan, nilai dan sikap yang harus dikuasai dan dimiliki oleh peserta didik dari suatu satuan jenjang pendidikan
2. Kurikulum diartikan sebagai kerangka materi yang memberikan gambaran tentang bidang-bidang pelajaran yang perlu dipelajari oleh para siswa untuk menguasai serangkaian kemampuan, niali dan sikap yang secara institusional harus dikuasai para siswa setelah selesai mempelajarinya.
3. Kurikulum sebagai garis besar materi dari suatu bidang pelajaran yang telah dipilih untuk dijadikan objek bidang.
4. Kurikulum adalah panduan dan buku pelajaran yang disusun untuk menunjang kegiatan proses pembelajaran.
5. Kurikulum diartikan sebagai bentuk-bentuk dan jenis kegiatan pembelajaran yang dialami oleh para siswa.
6. Berdasarkan hasil kajian, diperoleh beberapa dimensi pengertian kurikulum.
4
C. Tujuan Kurikulum
Kurikulum dirancang dan dikembangkan secara terus menerus bertujuan tidak lain adalah untuk membuat proses pendidikan berjalan dan berhasil secara efektif. Sebab sesuai dengan definisi kurikulum ia akan menjadi panduan dalam pelaksanaan sebuah program pendidikan. Tanpa kurikulum dipastikan proses pendidikan akan berjalan tanpa kontrol dan tidak terkendali dari sisi perencanaan, proses dan hasil pendidikan.
Tujuan kurikulum yang berkaitan erat dengan tujuan pendidikan yang secara konseptual dianut oleh masing-masing konsep pendidikan. Tujuan kuurikulum dalam sistem pendidikan barat (sekuler) akan sangat berbeda dengan tujuan kkurikulum dalam sistem pendidikan Islam tujuan kurikulum dalam sistem pendidikan barat akan selalu diarahkan sebagai instrument vital unuuk mendukung tujuan kurikulum sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang di negara barat, sedangkan tujuan kuuriikulum pendidikan Islam secara tujuan akan sangat dekat dengan nuansa religius dan semangat spiritual dalam setiap tampilan materi yang ditawarkan.
D. Fungsi Kurikulum
Menurut Hendyat Soetopo dan Wasty Soemanto (1986:16-21), kurikulum dapat dijelaskan kedalam beberapa kepentingan dan fungsi.
a. Fungsi kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan
Bila bertolak dari definisi kerja kurikulum, dapat dipahami bahwa kurikulum sekolah pada dasarnya adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Salah satu tindakan yang mungkin diambil adalah meninjau kembali tujuan yang selama ini digunaakan oleh suatu sekolah.
b. Fungsi kurikulum bagi perkembangan siswa
Sebagai organisasi belajar yang tersusun dengan cermmat, kuurikulum selalu disiapkan dan dirancang bagi siswa sebagai salah satu aspek yang akan dikonsumsi siswa dari berbagai materi yang diajarkan kepada mereka, diharapkan siswa akan mendapatkan pengalaman baru dalam proses dan hasil belajarnya. Pengalaman belajar ini lah yang selanjutnya akan dapat dipergunakan bagi pengembangan potensi mereka dikemudian hari.
5
c. Fungsi kurikulum Bagi guru atau pendidik, kurikulum memegang peran penting yang berfungsi sebagai:
1. Pedoman kerja dalam mmenyusun dan mengorganisir pengalaman belajar siswa.
2. Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap tingkata perkembangan siswa dalam kerangka menyerap sejumlah pengetahuan sebagai pengalaman bagi mereka.
3. Pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
d. Fungsi kurikulum bagi pimpinan dan pembina sekolah ;
1. Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi, yakni memperbaiki situasi belajar agar lebih kondusif.
2. Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi, dalam menciptakan situasi belajar yang menunjang situasi belajar siswa kearah yang lebih baik.
3. Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan kepada para guru dalam menjalankan tugas kependidikan mereka.
4. Sebagai acuan bagi pelaksanaan evaluasi agar proses belajar-mengajar dapat lebih baik.
e. Fungsi kurikulum bagi orang tua siswa
Kurikulum memiliki fungsi yang amat besar bagi oarang tua siswa, yakni agar mereka dapat berperan serta dalam membantu sekolah melakukan pembinaan terhadap putra-putri mereka dengan mengacu pada kurikulum sekolah dimana anak-anak mereka dibina, maka oarang tua dapat memantau perkembangan informasi yang diserap anak-anak mereka.
f. Fungsi kurikulum bagi sekolah pada tingkat atas
Kurikulum pada tingkat sekolah yang lebih rendah akan sangat berkaitan dengan upaya perancangan kurikulum pada tingkat pendidikan selanjutnya. Ada dua fungsi yang dapat dikemukakan sebagai keterkaitan antara kurikulum tingkat atas dan tingkat dibawahnya.
Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan stakeholders
Masyarakat dapat mengacu pada kurikulum yang ditetapkan lembaga pendidikan, untuk memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerja sama dengan pihak masyarakat.
6
Masyarakata dapat memberikan kritik dan saran yang konstrutif dalam penyempurnaan program pendidikan disekolah agar llebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan kerja.
E. Peranan Kurikulum
Kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah atau madrasah memiliki peranan yang sangat strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendiidikan. Terdapat tiga peranan yang dinilai sangat penting yaitu:
a. Peranan Konservatif Peran konservatif kurikulum adalah melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu. Dikaitkan dengan era globalisasi sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memungkinkan mudahnya pengaruh budaya asing menggerogoti budaya lokal, maka peran konservatif dalam kurikulum memiliki arti yang sangat penting. Melalui peran konservatifnya, kurikulum berperan dalam menangkal berbagai pengaruh yang dapat merusak nilai-nilai luhur masyarakat, sehingga keajegan dan identitas masyarakat akan tetap terpelihara dengan baik.
b. Peranan Kreatif Kurikulum harus mampu menjawab setiap tantangan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang cepat berubah. Dalam peran kreatifnya, kurikulum harus mengandung hal-hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat yang senan tiasa bergerak maju secara dinamis. Mengapa kurikulum harus berperan kreatif? Sebab, manakala kurikulum tidak mengandung unsur-unsur baru maka pendidikan selamanya akan tertinggal, yang berarti apa yang diberikan di sekolah pada akhirnya akan kurang bermakna, karena tidak relevan lagi dengan kebutuhan dan tuntutan sosial masyarakat.
c. Peranan Kritis dan Evaluatif Apakah setiap nilai dan budaya lama harus diwariskan kepada setiap anak didik? Apakah setiap nilai dan budaya baru sesuai dengan perkembangan zaman juga harus dimiliki oleh setiap anak didik ? Tentu tidak. Tidak setiap nilai dan budaya lama harus tetap dipertahankan,
7
sebab kadang-kadang nilai dan budaya lama itu sudah tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat; demikian juga ada kalanya nilai dan budaya baru itu juga tidak sesuai dengan nilai-nilai lama yang masih relevan dengan keadaan dan tuntutan zaman. Dengan demikian kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu dipertahankan, dan nilai atau buadaya baru yang mana yang harus dimiliki anak didik. Dalam rangka inilah peran kritis dan evaluatif kurikulum diperlukan. Kurikukum harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik. Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum adalah sejumlah rencana isi yang merupakan sejumlah tahapan belajar yang di desain untuk siswa dengan petunjuk institusi pendidikan yang berupa proses yang statis ataupun dinamis dan kompetensi yang harus dimiliki. Kurikulum adalah seluruh pengalaman di bawah bimbingan dan arahan dari institusi pendidikan yang membawa ke dalam kondisi belajar. Kurikulum mempunyai komponen-komponen yang mempunyai tujuan utama atau tujuan dari kurikulum tersebut. Karena komponen-komponen tersebut saling berkaitan dan menunjang untuk mencapai tujuan dari kurikulum maka di sebutlah kurikulum sebagai suatu sistem.
Kurikulum dirancang dan dikembangkan secara terus menerus bertujuan tidak lain adalah untuk membuat proses pendidikan berjalan dan berhasil secara efektif. Sebab sesuai dengan definisi kurikulum ia akan menjadi panduan dalam pelaksanaan sebuah program pendidikan. Tanpa kurikulum dipastikan proses pendidikan akan berjalan tanpa kontrol dan tidak terkendali dari sisi perencanaan, proses dan hasil pendidikan.
Tujuan kurikulum yang berkaitan erat dengan tujuan pendidikan yang secara konseptual dianut oleh masing-masing konsep pendidikan. Tujuan kuurikulum dalam sistem pendidikan barat (sekuler) akan sangat berbeda dengan tujuan kkurikulum dalam sistem pendidikan Islam tujuan kurikulum dalam sistem pendidikan barat akan selalu diarahkan sebagai instrument vital unuuk mendukung tujuan kurikulum sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang di negara barat, sedangkan tujuan kuuriikulum pendidikan Islam secara tujuan akan sangat dekat dengan nuansa religius dan semangat spiritual dalam setiap tampilan materi yang ditawarkan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Muhaimin 2012. Pengembangan kurikulum pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Rusmaini . 2011. Ilmu Pendidikan. Palembang: CV. Grafika Telindo.
Ahmad Tafsir. 2002. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ramayulis. 2013. Profesi & Etika Keguruan. Jakarta: Kalam Mulia
Engkoswara dan Aan Komariah.2011. Administrasi Pendidikan. Bandung:Alfabeta.
Haryanto Al-Fandi. 2011. Desain Pembelajaran yang Demokratis dan Humanis Jogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Abdurrahmansyah. 2009. Teori Pengembangan Kurikulum dan Aplikasi. Palembang: Grafindo Press.
Komentar
Posting Komentar