MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
DI SUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Dosen Pengampu : Drs. KH.Akhirin Ali, M.Ag / Drs. Abdul Rozaq
Di susun oleh :
Wahyu Intan Puji Lestari
Muttakin
Diah Ayu Windasari
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA ( UNISNU ) JEPARA
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah membarikan rahmad dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya tanpa ada halangan suatu apapun. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA”
Makalah ini dapat terselesaikan tentunya tidak lepas dari peran semua pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang se besar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun karya kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapakan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Walhamdulillahirabbil’alamin
Jepara, April 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
judul ............................................................ 1
Kata pengantar ............................................................ 2
Daftar isi ............................................................ 3
BAB I
Latar belakang ............................................................ 4
Rumusan masalah ............................................................ 4
Tujuan penulisan ............................................................ 4
BAB II
Pembahasan ............................................................ 6
BAB III
Penutup ............................................................ 13
Kesimpulan ............................................................ 13
saran ............................................................ 13
BAB IV
Daftar Pustaka ............................................................ 14
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum mencerminkan falsafah hidup bangsa, ke arah mana dan bagaimana bentuk kehidupan itu kelak akan ditentukan oleh kurikulum yang digunakan oleh bangsa tersebut sekarang.Nilai sosial, kebutuhan dan tuntutan masyarakat cenderung/selalu mengalami perubahan antara lain akibat dari kemajuan ilmu pengatahuan dan teknologi. Kurikulum harus dapat mengantisipasi perubahan tersebut, sebab pendidikan adalah cara yang dianggap paling strategis untuk mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Kurikulum dapat (paling tidak sedikit) meramalkan hasil pendidikan/pengajaran yang diharapkan karena ia menunjukkan apa yang harus dipelajari dan kegiatan apa yang harus dialami oleh peserta didik. Hasil pendidikan kadang-kadang tidak dapat diketahui dengan segera atau setelah peserta didik menyelesaikan suatu program pendidikan.Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum yang sesuai dengan sepanjang masa, kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang senantiasa cenderung berubah. Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian (pada kompoenen tertentu), tetapi dapat pula bersifat keseluruhan yang menyangkut semua komponen PENDAHULUAN 66 kurikulum. Perubahan kurikulum menyangkut berbagai faktor, baik orang-orang yang terlibat dalam pendidikan dan faktor-faktor penunjang dalam pelaksanaan pendidikan.Sebagai konsekuensi dari perubahan kurikulum juga akan mengakibatkan perubahan dalam operasionalisasi kurikulum tersebut, baik dapat orang yang terlibat dalam pendidikan maupun faktor-faktor penunjang dalam pelaksannaan kurikulum. Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan mengingat kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan harus menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang senantiasa berubah dan terus berlangsung. Pembaharuan kurikulum biasanya dimulai dari perubahan konsepsional yang fundamental yang diikuti oleh perubahan struktural. Pembaharuan dikatakan bersifat sebagian bila hanya terjadi pada komponen tertentu saja misalnya pada tujuan saja, isi saja, metode saja, atau sistem penilaiannya saja. Pembaharuan kurikulum bersifat menyeluruh bila mencakup perubahan semua komponen kurikulum.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Ada berapa macam kurikulum di Indonesia ?
2. Seperti apa sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui macam macam kurikulum di Indonesia
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam – macam kurikulum di Indonesia
1. Kurikulum 1947 atau Rentjana Pelajaran 1947
Rentjana Pelajaran meskipun disusun pada tahun 1947 baru dilaksanakan pada tahun 1950, dan memakai istilah bahasa Belanda Leerplan yang artinya rencana pelajaran. Asas pendidikan yang ditetapkan adalah Pancasila dan arah pendidikan lebih bersifat politis, dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional.
Pendidikan di masa ini lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan bangsa lain di dunia. Fokusnya tidak menekankan pendidikan pikiran, melainkan hanya pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat. Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani.
2. Kurikulum 1952 atau Rentjana Pelajaran Terurai 1952
Merupakan penyempurnaan rencana pelajaran sebelumnya yang merinci setiap mata pelajaran sehingga dinamakan Rentjana Pelajaran Terurai 1952 dan sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Rencana pelajaran ini memiliki ciri yaitu setiap pelajaran dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Silabus mata pelajaran menunjukkan secara jelas seorang guru mengajar satu mata pelajaran.
3. Kurikulum 1964 atau Rentjana Pendidikan 1964
Merupakan penyempurnakan dari rencana pendidikan sebelumnya dan diberi nama Rentjana Pendidikan 1964. Ciri-cirinya pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik, keparigelan (keterampilan), dan jasmani.
4. Kurikulum 1968
Rentjana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama kemudian diganti dengan kurikulum baru yang bersifat politis dengan tujuan membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama.
Cirinya yaitu bermuatan materi pelajaran bersifat teoritis, tidak berkaitan dengan permasalahan faktual di lapangan, menitik beratkan pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan, isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik sehat dan kuat.
5. Kurikulum 1975
Lahir karena pengaruh konsep di bidang manajemen MBO (management by objective) yang menekankan pendidikan lebih efektif dan efisien. Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) yang dikenal dengan istilah satuan pelajaran, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan.
6. Kurikulum 1984
Disebut juga sebagai “Kurikulum 1975 disempurnakan” yang mengusung pendekatan proses keahlian. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar yang melakukan berbagai aktifitas mulai dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
Merupakan perpaduan sebelumnya, terutama tahun 1975 dan 1984. Disebabkan oleh beban belajar siswa dinilai terlalu berat dan super padat, dari muatan nasional sampai muatan lokal seperti misalnya bahasa daerah, kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain; perpaduan antara tujuan dan proses ini dinilai belum berhasil sehingga banyak kritik berdatangan.
8. Kurikulum 2004 atau KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
KBK merupakan suatu program pendidikan berbasis kompetensi yang harus mengandung tiga unsur pokok, yaitu pemilihan kompetensi sesuai, spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi, dan pengembangan pembelajaran.
KBK memiliki ciri-ciri yaitu menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman, kegiatan belajar menggunakan pendekatan dan metode bervariasi, sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
9. Kurikulum 2006 atau KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
Pada dasarnya sama dengan tahun 2004. Perbedaannya terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu pada jiwa dari desentralisasi sistem pendidikan. Disini pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dan guru dituntut mampu mengembangkan sendiri silabus dan penilaian sesuai kondisi sekolah dan daerahnya.
10. Kurikulum 2013
Memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Memiliki ciri yaitu dalam materi pembelajarannya terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah Matematika.
11. Kurikulum 2015
Merupakan tahap penyempurnaan dari tahun 2013 namun Ujian Nasionalnya ternyata menggunakan KTSP yang merupakan produk tahun 2006.
B. SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM
Setelah Indonesia merdeka, yakni tahun 1945, di awal-awal pemerintahannya pemerintah secara bertahap mulai mengkonstruksi kurikulum sesuai dengan kondisi dan situasi saat itu. Tiga tahun setelah Indonesia merdeka mulailah pemerintah membuat kurikulum yang sederhana yang disebut dengan “Rencana Pelajaran”. Tahun 1947. Kurikulum ini terus berjalan dengan beberapa perubahan terkait dengan orientasinya, arah dan kebijakanyang ada, hingga bertahan sampai tahun 1968 saat pemerintahan beralih pada masa orde baru. Apa isi yang terkandung dalam kurikulum Rencana Pelajaran tersebut? Anda simak dalam uraian berikut ini :
1. Rencana pembelajaran 1947
Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah leer plan. Dalam bahasa Belanda, artinya rencana pelajaran, lebih popular ketimbang curriculum (bahasa Inggris). Perubahan kisi-kisi pendidikan lebih bersifat politis: dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Asas pendidikan ditetapkan Pancasila. Awalnya pada tahun 1947, kurikulum saat itu diberi nama Rentjana Pelajaran 1947.
2. Rencana Pelajaran Terurai 1952
Setelah Rentjana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari
3. Kurikulum Rencana Pendidikan 1964
Pada akhir era kekuasaan Soekarno, kurikulum pendidikan yang lalu diubah menjadi Rencana Pendidikan 1964. Isu yang berkembang pada rencana pendidikan 1964 adalah konsep pembelajaran yang bersifat aktif, kreatif, dan produktif. Konsep pembelajaran ini mewajibkan sekolah membimbing anak agar mampu memikirkan sendiri pemecahan persoalan (problem solving). Rencana Pendidikan 1964 melahirkan Kurikulum 1964 yang menitik beratkan pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral, yang kemudian dikenal dengan istilah Pancawardhana.
4. Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis: mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Tujuannya pada pembentukan manusia Pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
5. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968 menggunakan prinsip-prinsip di antaranya sebagai berikut.
a. Berorientasi pada tujuan.
b. Menganut pendekatan integrative dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integratif.
c. Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.
d. Menganut pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).
6. Kurikulum 1984
Kurikulum 1975 hingga menjelang tahun 1983 dianggap sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan sidang umum MPR 1983 yang produknya tertuang dalam GBHN 1983 menyiratakan keputusan politik yang menghendaki perubahan kurikulum dari kurikulum 1975 ke kurikulum 1984
7. Kurikulum berbasis Kompetensi dan KTSP (2004 / 2006)
Kurikulum yang berorientasi pada pencapaian tujuan (1975-1994) berimpilkasi pada penguasaan kognitif lebih dominan namun kurang dalam penguasaan keterampilan (skill). Sehingga lulusan pendidikan kita tidak memiliki kemampuan yang memadai terutama yang bersifat aplikatif, sehingga diperlukan kurikulum yang berorientasi pada penguasaan kompetensi secara holistik.
Kurikulum 2004 lebih populer dengan sebutan KBK (kurikulum Berbasis Kompetensi). Lahir sebagai respon dari tuntutan reformasi, diantaranya UU No 2 1999 tentang pemerintahan daerah, UU No 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom, dam Tap MPR No IV/MPR/1999 tentang arah kebijakan.j pendidikan nasional.
8. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupan penyempurna dari kurikulum 2004/2006. Dan pemerintah berharap kurikulum 2013 ini dapat berjalandengan baik, meskipun masih terdapat beberapa kendala yang memang harus segera di atasi dan juga di selesaikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Terdapat 11 kurikulum yang pernah di tetapkan dan juga di buat acuan dalam pembelajarn pendidikan di Indonesia.
2. Kurikulum dapat berubah sesuai dengan kebutuhan pendidikan di indonesia.
3. Kurikulum di mulai dari th 1964 sampai dengan 2015.
B. SARAN
Kamai yakin bahwa tulisan kami ini masih jauh dari sempurna,untuk itu saran dan kritik dari pembaca senantiasa kami harapkan dari perbaikan makalah selanjutnya. Semoga pembahasan makalah inidapat bermaanfaat bagi pembaca.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum
2. https://id.file:///D:/sejarah%20perkembangan%20kurikulum%20di%20indonesiapdf
DI SUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Dosen Pengampu : Drs. KH.Akhirin Ali, M.Ag / Drs. Abdul Rozaq
Di susun oleh :
Wahyu Intan Puji Lestari
Muttakin
Diah Ayu Windasari
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA ( UNISNU ) JEPARA
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah membarikan rahmad dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya tanpa ada halangan suatu apapun. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA”
Makalah ini dapat terselesaikan tentunya tidak lepas dari peran semua pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang se besar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun karya kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapakan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Walhamdulillahirabbil’alamin
Jepara, April 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
judul ............................................................ 1
Kata pengantar ............................................................ 2
Daftar isi ............................................................ 3
BAB I
Latar belakang ............................................................ 4
Rumusan masalah ............................................................ 4
Tujuan penulisan ............................................................ 4
BAB II
Pembahasan ............................................................ 6
BAB III
Penutup ............................................................ 13
Kesimpulan ............................................................ 13
saran ............................................................ 13
BAB IV
Daftar Pustaka ............................................................ 14
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum mencerminkan falsafah hidup bangsa, ke arah mana dan bagaimana bentuk kehidupan itu kelak akan ditentukan oleh kurikulum yang digunakan oleh bangsa tersebut sekarang.Nilai sosial, kebutuhan dan tuntutan masyarakat cenderung/selalu mengalami perubahan antara lain akibat dari kemajuan ilmu pengatahuan dan teknologi. Kurikulum harus dapat mengantisipasi perubahan tersebut, sebab pendidikan adalah cara yang dianggap paling strategis untuk mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Kurikulum dapat (paling tidak sedikit) meramalkan hasil pendidikan/pengajaran yang diharapkan karena ia menunjukkan apa yang harus dipelajari dan kegiatan apa yang harus dialami oleh peserta didik. Hasil pendidikan kadang-kadang tidak dapat diketahui dengan segera atau setelah peserta didik menyelesaikan suatu program pendidikan.Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum yang sesuai dengan sepanjang masa, kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang senantiasa cenderung berubah. Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian (pada kompoenen tertentu), tetapi dapat pula bersifat keseluruhan yang menyangkut semua komponen PENDAHULUAN 66 kurikulum. Perubahan kurikulum menyangkut berbagai faktor, baik orang-orang yang terlibat dalam pendidikan dan faktor-faktor penunjang dalam pelaksanaan pendidikan.Sebagai konsekuensi dari perubahan kurikulum juga akan mengakibatkan perubahan dalam operasionalisasi kurikulum tersebut, baik dapat orang yang terlibat dalam pendidikan maupun faktor-faktor penunjang dalam pelaksannaan kurikulum. Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan mengingat kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan harus menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang senantiasa berubah dan terus berlangsung. Pembaharuan kurikulum biasanya dimulai dari perubahan konsepsional yang fundamental yang diikuti oleh perubahan struktural. Pembaharuan dikatakan bersifat sebagian bila hanya terjadi pada komponen tertentu saja misalnya pada tujuan saja, isi saja, metode saja, atau sistem penilaiannya saja. Pembaharuan kurikulum bersifat menyeluruh bila mencakup perubahan semua komponen kurikulum.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Ada berapa macam kurikulum di Indonesia ?
2. Seperti apa sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui macam macam kurikulum di Indonesia
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam – macam kurikulum di Indonesia
1. Kurikulum 1947 atau Rentjana Pelajaran 1947
Rentjana Pelajaran meskipun disusun pada tahun 1947 baru dilaksanakan pada tahun 1950, dan memakai istilah bahasa Belanda Leerplan yang artinya rencana pelajaran. Asas pendidikan yang ditetapkan adalah Pancasila dan arah pendidikan lebih bersifat politis, dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional.
Pendidikan di masa ini lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan bangsa lain di dunia. Fokusnya tidak menekankan pendidikan pikiran, melainkan hanya pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat. Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani.
2. Kurikulum 1952 atau Rentjana Pelajaran Terurai 1952
Merupakan penyempurnaan rencana pelajaran sebelumnya yang merinci setiap mata pelajaran sehingga dinamakan Rentjana Pelajaran Terurai 1952 dan sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Rencana pelajaran ini memiliki ciri yaitu setiap pelajaran dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Silabus mata pelajaran menunjukkan secara jelas seorang guru mengajar satu mata pelajaran.
3. Kurikulum 1964 atau Rentjana Pendidikan 1964
Merupakan penyempurnakan dari rencana pendidikan sebelumnya dan diberi nama Rentjana Pendidikan 1964. Ciri-cirinya pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik, keparigelan (keterampilan), dan jasmani.
4. Kurikulum 1968
Rentjana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama kemudian diganti dengan kurikulum baru yang bersifat politis dengan tujuan membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama.
Cirinya yaitu bermuatan materi pelajaran bersifat teoritis, tidak berkaitan dengan permasalahan faktual di lapangan, menitik beratkan pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan, isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik sehat dan kuat.
5. Kurikulum 1975
Lahir karena pengaruh konsep di bidang manajemen MBO (management by objective) yang menekankan pendidikan lebih efektif dan efisien. Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) yang dikenal dengan istilah satuan pelajaran, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan.
6. Kurikulum 1984
Disebut juga sebagai “Kurikulum 1975 disempurnakan” yang mengusung pendekatan proses keahlian. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar yang melakukan berbagai aktifitas mulai dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
Merupakan perpaduan sebelumnya, terutama tahun 1975 dan 1984. Disebabkan oleh beban belajar siswa dinilai terlalu berat dan super padat, dari muatan nasional sampai muatan lokal seperti misalnya bahasa daerah, kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain; perpaduan antara tujuan dan proses ini dinilai belum berhasil sehingga banyak kritik berdatangan.
8. Kurikulum 2004 atau KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
KBK merupakan suatu program pendidikan berbasis kompetensi yang harus mengandung tiga unsur pokok, yaitu pemilihan kompetensi sesuai, spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi, dan pengembangan pembelajaran.
KBK memiliki ciri-ciri yaitu menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman, kegiatan belajar menggunakan pendekatan dan metode bervariasi, sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
9. Kurikulum 2006 atau KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
Pada dasarnya sama dengan tahun 2004. Perbedaannya terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu pada jiwa dari desentralisasi sistem pendidikan. Disini pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dan guru dituntut mampu mengembangkan sendiri silabus dan penilaian sesuai kondisi sekolah dan daerahnya.
10. Kurikulum 2013
Memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Memiliki ciri yaitu dalam materi pembelajarannya terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah Matematika.
11. Kurikulum 2015
Merupakan tahap penyempurnaan dari tahun 2013 namun Ujian Nasionalnya ternyata menggunakan KTSP yang merupakan produk tahun 2006.
B. SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM
Setelah Indonesia merdeka, yakni tahun 1945, di awal-awal pemerintahannya pemerintah secara bertahap mulai mengkonstruksi kurikulum sesuai dengan kondisi dan situasi saat itu. Tiga tahun setelah Indonesia merdeka mulailah pemerintah membuat kurikulum yang sederhana yang disebut dengan “Rencana Pelajaran”. Tahun 1947. Kurikulum ini terus berjalan dengan beberapa perubahan terkait dengan orientasinya, arah dan kebijakanyang ada, hingga bertahan sampai tahun 1968 saat pemerintahan beralih pada masa orde baru. Apa isi yang terkandung dalam kurikulum Rencana Pelajaran tersebut? Anda simak dalam uraian berikut ini :
1. Rencana pembelajaran 1947
Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah leer plan. Dalam bahasa Belanda, artinya rencana pelajaran, lebih popular ketimbang curriculum (bahasa Inggris). Perubahan kisi-kisi pendidikan lebih bersifat politis: dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Asas pendidikan ditetapkan Pancasila. Awalnya pada tahun 1947, kurikulum saat itu diberi nama Rentjana Pelajaran 1947.
2. Rencana Pelajaran Terurai 1952
Setelah Rentjana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari
3. Kurikulum Rencana Pendidikan 1964
Pada akhir era kekuasaan Soekarno, kurikulum pendidikan yang lalu diubah menjadi Rencana Pendidikan 1964. Isu yang berkembang pada rencana pendidikan 1964 adalah konsep pembelajaran yang bersifat aktif, kreatif, dan produktif. Konsep pembelajaran ini mewajibkan sekolah membimbing anak agar mampu memikirkan sendiri pemecahan persoalan (problem solving). Rencana Pendidikan 1964 melahirkan Kurikulum 1964 yang menitik beratkan pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral, yang kemudian dikenal dengan istilah Pancawardhana.
4. Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis: mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Tujuannya pada pembentukan manusia Pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
5. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968 menggunakan prinsip-prinsip di antaranya sebagai berikut.
a. Berorientasi pada tujuan.
b. Menganut pendekatan integrative dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integratif.
c. Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.
d. Menganut pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).
6. Kurikulum 1984
Kurikulum 1975 hingga menjelang tahun 1983 dianggap sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan sidang umum MPR 1983 yang produknya tertuang dalam GBHN 1983 menyiratakan keputusan politik yang menghendaki perubahan kurikulum dari kurikulum 1975 ke kurikulum 1984
7. Kurikulum berbasis Kompetensi dan KTSP (2004 / 2006)
Kurikulum yang berorientasi pada pencapaian tujuan (1975-1994) berimpilkasi pada penguasaan kognitif lebih dominan namun kurang dalam penguasaan keterampilan (skill). Sehingga lulusan pendidikan kita tidak memiliki kemampuan yang memadai terutama yang bersifat aplikatif, sehingga diperlukan kurikulum yang berorientasi pada penguasaan kompetensi secara holistik.
Kurikulum 2004 lebih populer dengan sebutan KBK (kurikulum Berbasis Kompetensi). Lahir sebagai respon dari tuntutan reformasi, diantaranya UU No 2 1999 tentang pemerintahan daerah, UU No 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom, dam Tap MPR No IV/MPR/1999 tentang arah kebijakan.j pendidikan nasional.
8. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupan penyempurna dari kurikulum 2004/2006. Dan pemerintah berharap kurikulum 2013 ini dapat berjalandengan baik, meskipun masih terdapat beberapa kendala yang memang harus segera di atasi dan juga di selesaikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Terdapat 11 kurikulum yang pernah di tetapkan dan juga di buat acuan dalam pembelajarn pendidikan di Indonesia.
2. Kurikulum dapat berubah sesuai dengan kebutuhan pendidikan di indonesia.
3. Kurikulum di mulai dari th 1964 sampai dengan 2015.
B. SARAN
Kamai yakin bahwa tulisan kami ini masih jauh dari sempurna,untuk itu saran dan kritik dari pembaca senantiasa kami harapkan dari perbaikan makalah selanjutnya. Semoga pembahasan makalah inidapat bermaanfaat bagi pembaca.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum
2. https://id.file:///D:/sejarah%20perkembangan%20kurikulum%20di%20indonesiapdf
Komentar
Posting Komentar