MAKALAH
Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum
Dosen pengampu : Drs. H. Akhirin Ali, M.Ag / Drs. Abd. Rozaq
Disusun oleh :
Abdul Jamil
M. Fuad Hasan
Naili Himmatul Izza
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA
FAKULTAS TARBIYAH dan ILMU KEGURUAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Pengertian prinsip pengembangan kurikulum 2
B. Sumber prinsip pengembangan kurikulum 2
C. Prinsip-prinsip perkembangan kurikulum 3
BAB III PENUTUP 5
Simpulan 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan hal yang paokok dalam dunia pendidikan. Hal-hal yang berhubungan dengan pencapaian tujuan pendidikan dipandang sebagai kurikulum. Pengertian kurikulum yang semakin meluas, sehingga membuat para pelaksana kurikulum memberikan batasan sendiri terhadap kurikulum.
Namun perbedaan pengertian tersebut tidak menjadi masalah yang besar terhadap pencapaian tujuan pendidikan, apabila kurikulum tetap berpegang pada prinsip-prinsip yang mendasarinya,. Perwujudan prinsip, aspek dan konsep kurikulum tersebut terletak pada guru. Sehingga guru memiliki tanggung jawab terhadap tercapainya tujuan kurikulum itu sendiri.
Oleh karena itu, seseorang pelaksana kurikulum perlu mengetahui dan melkasanakan prinsip=prinsip apa saja yang terdapat dalam kurikulum. Namun hal ini sering diabikan oleh para pelaksana kurikulum, sehingga pencapaian tujuan pendidikan tidak optimal atu bahkan melenceng dari tujuan sebenarnya. Hal ini yang mendasari penulis untuk menyusun makalah yang berjudul prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Salah satunya yaitu agar para pelaksana kurikulum dapat memahami dan melaksanakan prinsip-prinsip tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari prinsip pengenbangan kurikulum ?
2. Apa saja sumber prinsip kurikulum ?
3. Apa saja prinsip-prinsip pengembangan kurikulum ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui makna dari pengertian pengembangan kurikulum.
2. Untuk mengetahui sumber prinsip kurikulum.
3. Untuk mengetahui prinsip-prisip pengembangan kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Prinsip Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kata lain pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru melalui langkah0langkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil penilaian yang dilakukan selama periode waktu tertentu.
Prinsip kurikulum dapat juga dikatakan sebagai aturan yang menjiwai pengembangan kurikulum. Prinsip tersebut mempunyai tujuan agar kurikulum yang didesain atau dihasilkan sesuai dengan permintaan semua pihak yakni anak didik, orang tua, masyarakat dan bangsa.
Pada umumnya ahli kurikulum memandang kegiatan pengembangan kurikulum sebagai suatu proses yang kontinu, merupakan suatu siklus yang menyangkut beberapa kurikulum yaitu komponen, tujuan, bahan, kegiatan dan evaluasi. Kurikulum diindonesia mengalami perubahan dari masa kemasa sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan dalam masyarakat.
B. Macam-macam sumber prinsip pengembangan kurikulum
Menurut Oliva 1995:28 dalam ( komaruddin dan kurniawan 2011:65) mengemukakan setidaknya ada empat sumber prinsip pengembangan kurikulum, yaitu :
1. Data empiris (empirical data )
2. Data eksperimen (eksperimen data)
3. Cerira atau legenda yang hidup dimasyarakat (folklore of currukulum)
4. Akal sehat ( common sense)
Data empiris merujuk pada pengalaman yang terdokumentasi dan terbukti efektif, data eksperimen menunjuk pada temuan-temuan hasil penelitian. Data hasil temuan penelitian merupakan data yang di pandang valid dan reliaple, sehingga tingkat kebenaran lebih meyakinkan untuk di jadikan prinsip dalam pengembangan kurikulum. Namun demikian fakta kehidupan, data hasil penelitian ( hard data) itu sifatnya sangat terbatas.
Disamping itu banyak data-data lainya yang diperoleh bukan dari hasil penelitian yang di gunakan juga terbukti efektif untuk memecahkn masalah-masalah kehidupan yang kompleks diantaranya yaitu adat kebiasaan yang hidup dimasyarakat ( folklore of currikulum ) dan hasil pertimbangan dan penilaian akal pikiran (common sense). Bahkan data yang diperoleh dari penelitian sendiri digunakan setelah melalui proses pertimbangan dan penilaian akal sehat terlebih dahulu.
C. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
dalam pengembangan kurikulum terdapat banyak prinsip yang dapat digunakan kurikulum yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan yang diinginkandan yang diharapkan semua pihak. Prinsip-prinsip ini biasanya dibedakan dalam dua katergori yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.
1. Prinsip-prinsip umum
Sukmadinata (2012:150-151) menjelaskan bahwa terdapat lima prinsip umum pengembangan kurikulum, yaitu prinsip relevansi, fleksibelitas, kontinuitas, praktis atau efisiensi dan efektivitas.
a. Prinsip relevansi
Dalam hal ini dapat dibedakan relevansi keluar yang berarti bahwa tujuan, isi, dan proses belajar harus relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masyarakat dan relevansi kedalam berarti bahwa terdapat kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antar tujuan, isi, proses, penyampaian dan penilaianyang menunjukan keterpaduan kurikulum.
b. Prinsip fleksibilitas
Kurikulum hendaknya bersifat fleksibel. Kurikulum mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan akan datang, disini dan ditempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Bahwa kurikulum harus berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaanya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuain berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan dan latar belakang anak.
c. Prinsip kontinuitas
Terkain dengan Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus atau berhenti-henti.oleh karena itu, pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainya, juga antara pendidikan dengan pekerjaan.
d. Prinsip praktis
Mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya juga murah. Prinsip ini juga di sebut prinsip evisiensi. idealnya suatu kurikulum kalu menurut keahlian dan peralatan yang sangat khusus dan mahal pula biayanya, maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar dilaksankan. Kurikulum dan pendidikan selalu dilaksankan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia. Kurikulum bukan hanya harus ideal tetapi juga prektis.
e. Prinsip efektivitas
Berkaitan dengan sejauh mana perencanaan kurikulum dapat sesuai dengan keinginan yang ditentukan. Dalam proses pendidikan efektifitas dapat dilihat dari dua sisi, yaitu
Efektif mengajar pendidikan berkaitan dengan sejauh mana kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan dapat dilaksankan dengan baik.
Efektifitas belajar anak didik berkaitan dengan sejauh mana tujuan-tujuan pelajran yang diinginkan telah dapat dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
Walaupun kurikulum tersebut sederhana tetapi keberhasilannya tetap harus diperhatikan. Keberhasilan pelaksanaan kurikulum ini baik secara kualitas maupun kuantitas. Keberhasilan kurikulum akan mempengaruhi keberhasilan pendidikan.
2. Prinsip-prinsip Khusus
Ada beberapa prinsip yang lebih khusus dalam pengembangan kurikulum. Prinsip-prinsip ini berkenaan dengan penyusunan tujuan, isi, pengelaman belajar, dan penilaian.
a. Prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan
Tujuan menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan. Perumusan komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek(khusus). Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada :
1) Ketentuan dan kebijaksanaan pemerintah, yang dapat di temukan dalam dokumen-dokumen lembaga negara mengenai tujuan, dan strategi pembangunan termasuk didalamnya pendidikan.
2) Survai mengenai persepsi orang tua atau masyarakat tentang kebutuhan mereka yang dikimkan melalui angket atau wawancara dengan mereka.
3) Survai tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu, dihimpun melalui angket, wawancara, observasi, dan dari berbagai media massa.
4) Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama
5) penelitian
b. Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan.
Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal.
1) Perlu penjabaran tujuan pendidikan atau pengajaran bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana. Makin umum suatu perbuatan hasil belajar dirumuskan semakin sulit menciptakan pengalaman belajar;
2) Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan:
3) Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistemati. Ketiga ranah belajar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan diberikan secara simultan dalam urutan situasi belajar. Untuk hal tersebut diperlukan buku pedoman guru yang memberikan menjelaskan tentang organisasi bahan dan alat pengajaran secara lebih mendetail.
c. Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar
Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan hendaknya memperhatikan beberapa hal yaitu :
1) Apakah metode atau teknik belajar mengajar yang digunakan cocok.
2) Apakah metode atau teknik tersebut memberikan kegiatan yang berfariasi dehingga dapat melayani pembedaan individual siswa.
3) Apakah metode atau teknik tersebut memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat.
4) Apakah metode atau teknik tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai tujuan kognitif, afektif dan psikomotor.
5) Apakah metode atau teknik tersebut lebih mengaktifkan siswa, atau mengaktifkan atau kedua-duanya.
6) Apakah metode atau teknik tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru.
7) Apakah metode atau teknik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar disekolah dan dirumah, juga mendorong penggunaan sumber yang ada dirumah dan masyarakat.
8) Untuk belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatn belajar yang menekankan “learning by duing” disamping “ learning by seeing and knowing’.
d. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
Proses belajar mengajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu pengajaran yang tepat.
1) Alat atau media pengajaran apa yang diperlukan. Apakah semuanya sudah tersedia? Bila alat tersebut alat tidak ada apa penggantinya.
2) Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan : gabaimana pembuatannya, siapa yang membuat, pembiayaannya, waktu pembuatan .
3) Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apakah dalam bentuk modul, paket belajar, dan lain-lain.
4) Bagaimana pengintregasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar .
5) Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi media.
e. Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
Penilaian merupakan bagian integral dari pengajaran:
1) Dalam penyusunan alat penilaian (test) hendaknya mengikuti prosedur mulai dari perumusan tujuan umum, dalam ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Uraikan kedalam bentuk tingkah laku siswa yang dapat diamati. Hubunbgkan dengan bahan pelajaran. Tuliskan butir-butir tes.
2) Selain itu, terdapat beberapa hal yang perlu juga di cermati dalam perencanaan penilaian yang meliputi bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok yang akan di test, Berapa lama waktu dibutuhkan pelaksanaan test, Apakah test tersebut berbentuk uraian atau objektif, Berapa banyak butur test perlu sisusun, Apakah test tersebut di administrasikan oleh guru atau murid.
3) Dalam pengolahan hasil penilaian juga perlu mempertimbngkan beberapa hal yaitu norma apa yang digunakan didalam pengolahan hasil test , apakah digunakan formula quesing, Bagaimana pengubahan sekor ke dalam skor masak? Skor standart apa yang digunakan , untuk apakah hasih-hasil test yang digunakan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengertian prinsip pengenbangan pendidikan
Prinsip kurikulum diartikan sebagai aturan yang menjiwai pengembangan kurikulum. Prinsip tersebut mempunyai tujuan agar kurikulum yang didesain atau dihasilkan sesuai dengan permintaan semua pihak yakni anak didik, orang tua, masyarakat dan bangsa.
2. Sumber prinsip pengembangan kurikulum
a. Data empiris (empirical data )
b. Data eksperimen (eksperimen data)
c. Cerira atau legenda yang hidup dimasyarakat (folklore of currukulum)
d. Akal sehat ( common sense)
3. Peinsip-prinsip pengembangan kurikulum
a. Prinsip Umum
1) Prinsip relevansi
2) Prinsip fleksibilitas
3) Prinsip kontinuitas
4) Prinsip praktis
5) Prinsipefektif
b. Prinsip Khusus
1) Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan
2) Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
3) Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar
4) Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
5) Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati,Anin,kurikulum Inovasi,Yogyakarta:Teras,2010
Sukmadinata,Saodih,Nana,Kurikulum Inovasi,Bandung:Remaja,Rosdakarya,2012
https//dewkunt.wordpress.com prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum
Dosen pengampu : Drs. H. Akhirin Ali, M.Ag / Drs. Abd. Rozaq
Disusun oleh :
Abdul Jamil
M. Fuad Hasan
Naili Himmatul Izza
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA
FAKULTAS TARBIYAH dan ILMU KEGURUAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Pengertian prinsip pengembangan kurikulum 2
B. Sumber prinsip pengembangan kurikulum 2
C. Prinsip-prinsip perkembangan kurikulum 3
BAB III PENUTUP 5
Simpulan 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan hal yang paokok dalam dunia pendidikan. Hal-hal yang berhubungan dengan pencapaian tujuan pendidikan dipandang sebagai kurikulum. Pengertian kurikulum yang semakin meluas, sehingga membuat para pelaksana kurikulum memberikan batasan sendiri terhadap kurikulum.
Namun perbedaan pengertian tersebut tidak menjadi masalah yang besar terhadap pencapaian tujuan pendidikan, apabila kurikulum tetap berpegang pada prinsip-prinsip yang mendasarinya,. Perwujudan prinsip, aspek dan konsep kurikulum tersebut terletak pada guru. Sehingga guru memiliki tanggung jawab terhadap tercapainya tujuan kurikulum itu sendiri.
Oleh karena itu, seseorang pelaksana kurikulum perlu mengetahui dan melkasanakan prinsip=prinsip apa saja yang terdapat dalam kurikulum. Namun hal ini sering diabikan oleh para pelaksana kurikulum, sehingga pencapaian tujuan pendidikan tidak optimal atu bahkan melenceng dari tujuan sebenarnya. Hal ini yang mendasari penulis untuk menyusun makalah yang berjudul prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Salah satunya yaitu agar para pelaksana kurikulum dapat memahami dan melaksanakan prinsip-prinsip tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari prinsip pengenbangan kurikulum ?
2. Apa saja sumber prinsip kurikulum ?
3. Apa saja prinsip-prinsip pengembangan kurikulum ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui makna dari pengertian pengembangan kurikulum.
2. Untuk mengetahui sumber prinsip kurikulum.
3. Untuk mengetahui prinsip-prisip pengembangan kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Prinsip Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kata lain pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru melalui langkah0langkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil penilaian yang dilakukan selama periode waktu tertentu.
Prinsip kurikulum dapat juga dikatakan sebagai aturan yang menjiwai pengembangan kurikulum. Prinsip tersebut mempunyai tujuan agar kurikulum yang didesain atau dihasilkan sesuai dengan permintaan semua pihak yakni anak didik, orang tua, masyarakat dan bangsa.
Pada umumnya ahli kurikulum memandang kegiatan pengembangan kurikulum sebagai suatu proses yang kontinu, merupakan suatu siklus yang menyangkut beberapa kurikulum yaitu komponen, tujuan, bahan, kegiatan dan evaluasi. Kurikulum diindonesia mengalami perubahan dari masa kemasa sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan dalam masyarakat.
B. Macam-macam sumber prinsip pengembangan kurikulum
Menurut Oliva 1995:28 dalam ( komaruddin dan kurniawan 2011:65) mengemukakan setidaknya ada empat sumber prinsip pengembangan kurikulum, yaitu :
1. Data empiris (empirical data )
2. Data eksperimen (eksperimen data)
3. Cerira atau legenda yang hidup dimasyarakat (folklore of currukulum)
4. Akal sehat ( common sense)
Data empiris merujuk pada pengalaman yang terdokumentasi dan terbukti efektif, data eksperimen menunjuk pada temuan-temuan hasil penelitian. Data hasil temuan penelitian merupakan data yang di pandang valid dan reliaple, sehingga tingkat kebenaran lebih meyakinkan untuk di jadikan prinsip dalam pengembangan kurikulum. Namun demikian fakta kehidupan, data hasil penelitian ( hard data) itu sifatnya sangat terbatas.
Disamping itu banyak data-data lainya yang diperoleh bukan dari hasil penelitian yang di gunakan juga terbukti efektif untuk memecahkn masalah-masalah kehidupan yang kompleks diantaranya yaitu adat kebiasaan yang hidup dimasyarakat ( folklore of currikulum ) dan hasil pertimbangan dan penilaian akal pikiran (common sense). Bahkan data yang diperoleh dari penelitian sendiri digunakan setelah melalui proses pertimbangan dan penilaian akal sehat terlebih dahulu.
C. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
dalam pengembangan kurikulum terdapat banyak prinsip yang dapat digunakan kurikulum yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan yang diinginkandan yang diharapkan semua pihak. Prinsip-prinsip ini biasanya dibedakan dalam dua katergori yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.
1. Prinsip-prinsip umum
Sukmadinata (2012:150-151) menjelaskan bahwa terdapat lima prinsip umum pengembangan kurikulum, yaitu prinsip relevansi, fleksibelitas, kontinuitas, praktis atau efisiensi dan efektivitas.
a. Prinsip relevansi
Dalam hal ini dapat dibedakan relevansi keluar yang berarti bahwa tujuan, isi, dan proses belajar harus relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masyarakat dan relevansi kedalam berarti bahwa terdapat kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antar tujuan, isi, proses, penyampaian dan penilaianyang menunjukan keterpaduan kurikulum.
b. Prinsip fleksibilitas
Kurikulum hendaknya bersifat fleksibel. Kurikulum mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan akan datang, disini dan ditempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Bahwa kurikulum harus berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaanya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuain berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan dan latar belakang anak.
c. Prinsip kontinuitas
Terkain dengan Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus atau berhenti-henti.oleh karena itu, pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainya, juga antara pendidikan dengan pekerjaan.
d. Prinsip praktis
Mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya juga murah. Prinsip ini juga di sebut prinsip evisiensi. idealnya suatu kurikulum kalu menurut keahlian dan peralatan yang sangat khusus dan mahal pula biayanya, maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar dilaksankan. Kurikulum dan pendidikan selalu dilaksankan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia. Kurikulum bukan hanya harus ideal tetapi juga prektis.
e. Prinsip efektivitas
Berkaitan dengan sejauh mana perencanaan kurikulum dapat sesuai dengan keinginan yang ditentukan. Dalam proses pendidikan efektifitas dapat dilihat dari dua sisi, yaitu
Efektif mengajar pendidikan berkaitan dengan sejauh mana kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan dapat dilaksankan dengan baik.
Efektifitas belajar anak didik berkaitan dengan sejauh mana tujuan-tujuan pelajran yang diinginkan telah dapat dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
Walaupun kurikulum tersebut sederhana tetapi keberhasilannya tetap harus diperhatikan. Keberhasilan pelaksanaan kurikulum ini baik secara kualitas maupun kuantitas. Keberhasilan kurikulum akan mempengaruhi keberhasilan pendidikan.
2. Prinsip-prinsip Khusus
Ada beberapa prinsip yang lebih khusus dalam pengembangan kurikulum. Prinsip-prinsip ini berkenaan dengan penyusunan tujuan, isi, pengelaman belajar, dan penilaian.
a. Prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan
Tujuan menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan. Perumusan komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek(khusus). Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada :
1) Ketentuan dan kebijaksanaan pemerintah, yang dapat di temukan dalam dokumen-dokumen lembaga negara mengenai tujuan, dan strategi pembangunan termasuk didalamnya pendidikan.
2) Survai mengenai persepsi orang tua atau masyarakat tentang kebutuhan mereka yang dikimkan melalui angket atau wawancara dengan mereka.
3) Survai tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu, dihimpun melalui angket, wawancara, observasi, dan dari berbagai media massa.
4) Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama
5) penelitian
b. Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan.
Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal.
1) Perlu penjabaran tujuan pendidikan atau pengajaran bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana. Makin umum suatu perbuatan hasil belajar dirumuskan semakin sulit menciptakan pengalaman belajar;
2) Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan:
3) Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistemati. Ketiga ranah belajar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan diberikan secara simultan dalam urutan situasi belajar. Untuk hal tersebut diperlukan buku pedoman guru yang memberikan menjelaskan tentang organisasi bahan dan alat pengajaran secara lebih mendetail.
c. Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar
Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan hendaknya memperhatikan beberapa hal yaitu :
1) Apakah metode atau teknik belajar mengajar yang digunakan cocok.
2) Apakah metode atau teknik tersebut memberikan kegiatan yang berfariasi dehingga dapat melayani pembedaan individual siswa.
3) Apakah metode atau teknik tersebut memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat.
4) Apakah metode atau teknik tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai tujuan kognitif, afektif dan psikomotor.
5) Apakah metode atau teknik tersebut lebih mengaktifkan siswa, atau mengaktifkan atau kedua-duanya.
6) Apakah metode atau teknik tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru.
7) Apakah metode atau teknik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar disekolah dan dirumah, juga mendorong penggunaan sumber yang ada dirumah dan masyarakat.
8) Untuk belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatn belajar yang menekankan “learning by duing” disamping “ learning by seeing and knowing’.
d. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
Proses belajar mengajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu pengajaran yang tepat.
1) Alat atau media pengajaran apa yang diperlukan. Apakah semuanya sudah tersedia? Bila alat tersebut alat tidak ada apa penggantinya.
2) Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan : gabaimana pembuatannya, siapa yang membuat, pembiayaannya, waktu pembuatan .
3) Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apakah dalam bentuk modul, paket belajar, dan lain-lain.
4) Bagaimana pengintregasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar .
5) Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi media.
e. Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
Penilaian merupakan bagian integral dari pengajaran:
1) Dalam penyusunan alat penilaian (test) hendaknya mengikuti prosedur mulai dari perumusan tujuan umum, dalam ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Uraikan kedalam bentuk tingkah laku siswa yang dapat diamati. Hubunbgkan dengan bahan pelajaran. Tuliskan butir-butir tes.
2) Selain itu, terdapat beberapa hal yang perlu juga di cermati dalam perencanaan penilaian yang meliputi bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok yang akan di test, Berapa lama waktu dibutuhkan pelaksanaan test, Apakah test tersebut berbentuk uraian atau objektif, Berapa banyak butur test perlu sisusun, Apakah test tersebut di administrasikan oleh guru atau murid.
3) Dalam pengolahan hasil penilaian juga perlu mempertimbngkan beberapa hal yaitu norma apa yang digunakan didalam pengolahan hasil test , apakah digunakan formula quesing, Bagaimana pengubahan sekor ke dalam skor masak? Skor standart apa yang digunakan , untuk apakah hasih-hasil test yang digunakan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengertian prinsip pengenbangan pendidikan
Prinsip kurikulum diartikan sebagai aturan yang menjiwai pengembangan kurikulum. Prinsip tersebut mempunyai tujuan agar kurikulum yang didesain atau dihasilkan sesuai dengan permintaan semua pihak yakni anak didik, orang tua, masyarakat dan bangsa.
2. Sumber prinsip pengembangan kurikulum
a. Data empiris (empirical data )
b. Data eksperimen (eksperimen data)
c. Cerira atau legenda yang hidup dimasyarakat (folklore of currukulum)
d. Akal sehat ( common sense)
3. Peinsip-prinsip pengembangan kurikulum
a. Prinsip Umum
1) Prinsip relevansi
2) Prinsip fleksibilitas
3) Prinsip kontinuitas
4) Prinsip praktis
5) Prinsipefektif
b. Prinsip Khusus
1) Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan
2) Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
3) Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar
4) Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
5) Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati,Anin,kurikulum Inovasi,Yogyakarta:Teras,2010
Sukmadinata,Saodih,Nana,Kurikulum Inovasi,Bandung:Remaja,Rosdakarya,2012
https//dewkunt.wordpress.com prinsip pengembangan kurikulum
Komentar
Posting Komentar