Langsung ke konten utama

LANDASAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM

LANDASAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pengembangan Kurikulum
Dosen Pengampu : Drs. H. Akhirin, M.Ag./Drs. Abdurrozaq Assowy.



Oleh :
KELOMPOK 4
1. IMAM HABIBI
2. SUSANTO
3. NIMA MARFU’ATIN
SEMSTER 6 PAI A.8
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU)
JEPARA
2017


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang menguasai sekalian alam. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah pada Baginda Nabi Agung Muhammad SAW, dan segenap keluarganya, sahabatnya, dan segenap para pengikutnya.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadlirat Ilahi yang telah memberikan nikmat dan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Landasan dalam Pengembangan Kurikulum”. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum. Selain itu, penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang landasan dalam pengembangan kurikulum.
Dalam proses pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan, dukungan, dan semangat dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. H. Akhirin, M.Ag./Drs. Abdurrozaq Assowy., selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum dan semua pihak yang telah bersedia membantu penulis dalam penyusunan makalah ini.
Meskipun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan yang terbaik untuk makalah ini, namun penulis sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan maupun kekurangan. Oleh karena itu, saran, kritik, serta masukan yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan.
Jepara,   Mei 2017


Penulis
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I
PENDAHULUAN 4
A.Latar Belakang 4
B.Rumusan Masalah 6
C.Tujuan 6
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT 7
A.Landasan Filosofis dan Psikologis dalam Pengembangan Kurikulum 7
B.Tingkat Pengembangan Kurikulum 11
C.Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum 12
BAB III
PENUTUP 18
A.Simpulan 18
B.Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang cukup sentral dalam seluruh kegiatan pendidikan, menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan di dalam perkembangan kehidupan manusia, penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang di dasarkan atas hasil-hasil pemikiran dan penilitian yang mendalam. Kalau landasan pembuatan sebuah gedung tersebut,tetapi kalau landasan pendidikan, khususnya kurikulum yang lemah,yang akan “ambruk” adalah manusia.
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai pendidikan yang dinamis. Hal ini berarti bahwa kurikulum harus senantiasa dikembangkan dan disempurnakan agar sesuai dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengertian kurikulum yang semakin luas membuat para pelaksana kurikulum memberikan batasan sendiri terhadap kurikulum. Namun perbedaan pengertian tersebut tidak menjadi masalah yang besar terhadap pencapaian tujuan pendidikan, apabila pengembangan kurikulum didasarkan pada landasan dan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Hal ini dimaksudkan agar pengembangan kurikulum yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari pendidikan nasional. Perwujudan prinsip, aspek dan konsep kurikulum terletak pada guru. Sehingga guru memiliki tanggung jawab terhadap tercapainya tujuan kurikulum itu sendiri.
Oleh sebab itu, seorang pelaksana kurikulum perlu mengetahui dan melaksanakan   beberapa landasan dan prinsip-prinsip menjadi pedoman dalam pengembangan kurikulum. Namun hal ini sering diabaikan oleh para pelaksana kurikulum, sehingga pencapaian tujuan pendidikan tidak optimal. Mengingat kurikulum yang berkembang saat ini dalam dunia pendidikan ada dua yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 (Kurtilas). Hal ini yang mendasari penulis untuk menyusun makalah ini. Makalah ini memaparkan apa yang menjadi landasan- landasan, prinsip atau tingkatan, serta pendekatan dalam proses pengembangan kurikulum KTSP dan Kurtilas.


B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa Landasan Filosofis dan Psikologis dalam Pengembangan Kurikulum ?
2. Apa Saja Tingkat Pengembangan Kurikulum ?
3. Bagaimana Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui landasan filosofis dan psikologis dalam pengembangan kurikulum
2. Untuk mengetahui tingkat pengembangan kurikulum
3. Untuk mengetahui pendekatan dalam pengembangan kurikulum

BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT

A. Landasan Filosofis dan Psikologis dalam Pengembangan Kurikulum
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.
Dengan landasan yang kokoh kurikulum yang dihasilkan akan kuat, yaitu program pendidikan yang dihasilkan akan dapat menghasilkan manusia terdidik sesuai dengan hakikat kemanusiannya, baik untuk kehidupan masa kini maupun menyongsong kehidupan jauh ke masa yang akan datang.
Penggunaan landasan yang tepat dan kuat dalam mengembangkan kurikulum tidak hanya diperlukan oleh para penyusun kurikulum ditingkat pusat (makro), akan tetapi terutama harus dipahami dan dijadikan dasar pertimbangan oleh para pengembang kurikulum ditingkat operasional (satuan pendidikan), yaitu para guru, kepala sekolah, pengawas pendidikan (supervisor) dewan sekolah atau komite pendidikan dan para guru serta pihak-pihak lain yang terkait (stacke holder).
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang memiliki kedudukan cukup sentral dalam perkembangan pendidikan, oleh sebab itu dibutuhkan landasan yang kuat dalam pengembangan kurikulum agar pendidikan dapat menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas. Adapun yang menjadi landasan dalam pengembangan kurikulum yaitu:
1. Landasan Filosofis
Landasan Filosofis dalam pengembangan kurikulum, yaitu akan membahas dan mengidentifikasi landasan filsafat dan ilmplikasinya dalam mengembangkan kurikulum. Filsafat membahas segala permasalahan manusia, termasuk pendidikan, yang disebut filsafat pendidikan. Filsafat memberikan arah dan metodologi terhadap praktik-praktik pendidikan, sedangkan praktik- praktik   pendidikan   memberikan   bahan-bahan   bagi pertimbangan filosofis. Keduanya sangat berkaitan erat. Hal inilah yang menyebabkan landasan filosofis menjadi landasan penting dalam pengembangan kurikulum. Dalam penyusunan kurikulum di Indonesia yang harus diacu adalah Filsafat pendidikan pancasila. Filsafat pendidikan dijadikan dasar dan arah sedangkan pelaksanaanya melalui pendidikan.
2. Landasan Psikologis
Landasan Psikologis dalam pengembangan kurikulum, yaitu akan membahas dan mengidentifikasi landasan psikologis dan ilmplikasinya dalam mengembangkan kurikulum. Dalam proses pendidikan yang tejadi adalah proses interaksi antar individu. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya karena kondisi psikologisnya. Kondisi psikologis sebenarnya merupakan karakter psiko- fisik seseorang sebagai individu yang dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku interaksi dengan lingkungannya. Dalam pengembangan kurikulum, minimal ada dua landasan psikologi yang mempengaruhinya, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Terdapat Sembilan aspek psikologi yang kompleks tetapi satu yang dikembangkan dengan perantara berbagai mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum.
1) Aspek Ketakwaan
2) Aspek Cipta
3) Aspek Rasa
4) Aspek Karsa
5) Aspek Karya (Kreatif)
6) Aspek Karya (Keprigelan)
7) Aspek Kesehatan
8) Aspek Sosial
9) Aspek Individu
Berikut ini landasan-landasan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum 2013.
1. Landasan Filosofis
a. Filosofis pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam pembangunan pendidikan.
b. Filosofis pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik, dan masyarakat.
Dari sumber lain menjelaskan mengenai landasan filosofis kurikulum 2013 sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa, kehidupan masa kini dan membangun landasan  kehidupan masa depan.
b. Pendidikan adalah proses pewarisan  dan pengembangan budaya.
c. Pendidikan memberikan dasar bagi untuk peserta didik berpartisipasi dalam membangun kehidupan masa kini.
d. Pendidikan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik
e. Pendidikan adalah proses pengembangan jatidiri peserta didik.
f. Pendidikan menempatkan peserta didik sebagai subjek yang belajar.
2. Landasan Psikologis
Dalam konvensi hak anak tahun 1990 dijelaskan bahwa perspektif psikopedagogis anak yang paling logis adalah sampai sejauh mana seorang anak mampu mengubah dirinya sesuai dengan kondisi di sekitarnya. Kemampuan mengubah kondisi tersebut sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan pengaruh-pengaruh di sekitarnya.
Agar proses perkembangannya optimal, anak memerlukan berbagai kegiatan dan latihan yang sesuai dengan keberadaannya dan sesuai dengan kebutuhan psikologisnya. Kegiatan dan latihan dapat diperoleh anak dalam proses pendidikan. Namun yang perlu diperhatikan dalam mendidik yaitu setiap kegiatan dan tugas yang dibebankan kepada anak sebagai siswa harus sesuai dengan tingkat kemampuannya. Jika hal tersebut terabaikan, maka ketidakberhasilan peserta didik dalam mencapai tugas-tugas di sekolah akan terjadi.
Berdasarkan uraian diatas, maka landasan psikopedagogis adalah sebagai berikut :
a. Relevansi
Kesesuaian program pembelajaran dengan tingkat perkembangan kemampuan anak, tingkat unsur mentalnya (aspek kesesuaian) dan tingkat kebutuhan anak (aspek kebutuhan).
b. Model kurikulum berbasis kompetensi
Pembelajaran yang dikembangkan berbasis kompetensi (sikap, keterampilan, dan pengetahuan) sehingga dapat memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan.
c. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran berorientasi pada karakteristik kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.
d. Penilaian
1) Authentic Asessment : pada input, proses dan output.
2) Kesesuaian teknik penilaian pada 3 ranah kompetensi : sikap, pengetahuan dan keterampilan (tes dan portofolio).

B. Tingkat Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum pada umumnya terdiri dari beberapa  tingkat, yaitu tingkat nasional, tingkat lembaga, tingkat bidang studi, dan tingkat satuan bahasa (modul).
1. Pengembangan Kurikulum Tingkat Nasional
Pada tingkat ini pengembangan kurikulum dibahas dalam lingkup nasional,meliputi jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah,baik secara vertikal maupun horisontal dalam rangka merealisasikan tujuan pendidikan nasional.
Secara vertikal berkaitan dengan kontinuitas pengembangan kurikulum antara berbagai jenjang pendidikan (pendidikan dasar,menengah dan pendidikan tinggi).Sedangkan secara horisontol berkaitan dengan keselarasan antara berbagai jenis pendidikan dalam berbagai jenjang.
Dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan kurikulum 2013, pengembangan kurikulum tingkat nasional dilakukan dalam rangka mengembangkan standar kempetensi untuk masing-masing jenjang dan jenis pendidikan, terutama pada jalur pendidikan sekolah.
2. Pengembangan Kurikulum Tingkat Lembaga
Pada tingkat ini dibahas pengembangan kurikulum untuk setiap jenis lembaga pendidikan pada berbagai satuan dan jenjang pendidikan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:
a. Mengembangkan kompotensi lulusan, dan merumuskan tujuan-tujuan pendidikan pada berbagai jenis lembaga pendidikan.
b. Berdasarkan kompetensi dan tujuan di atas selanjutnya dikembangkan bidang studi-bidang studi yang diberikan untuk merealisasikan tujuan tersebut.
c. Mengembangkan dan mengidentifikasikan tenaga-tenaga kependidikan (guru dan non guru) sesuai dengan kualifikasi yang di perlukan.
d. Mengidentifikasi fasilitas pembelajaran yang di perlukan untuk member kemudahan belajar.
3. Pengembangan Kurikulum Tingkat Bidang Studi (Penyusunan Silabus)
Pada tingkat ini dilakukan pengembangan silabus untuk setiap bidang studi pada berbagai jenis lembaga pendidikan.Kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Mengidentifikasi dan menentukan jenis-jenis kompetensi dan tujuan  setiap bidang studi.
b. Mengembangkan kompetensi dan pokok-pokok bahasan, serta mengelompokannya sesuai dengan ranah pengetahuan, pemahaman, kemampuan (ketrampilan), nilai dan sikap
c. Mendiskripsikan kompetensi serta mengelompokannya sesuai dengan skope dan skuensi.
d. Mengembangkan indikator untuk setiap kompetensi serta criteria pencapaiannya.
4. Pengembangan kurikulum tingkat satuan bahasa (modul)
Berdasarkan kompetensi-kompetensi yang telah diidentifikasi dan diurutkan sesuai dengan tingkat pencapainnya pada setiap bidang studi, selanjutnya dikembangkan program-program pembelajaran.  

C. Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulum adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis untuk menghasilkan kurikulum yang lebih baik.
Dilihat dari aspek perencanaannya ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum, antara lain sebagai berikut.

1. Pendekatan Kompetensi (Competency Approach)
Kompetensi adalah jalinan terpadu yang unik antara pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam pola berfikir dan pola bertindak. Pendekatan kompetensi menitikberatkan pada semua ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ciri-ciri pokok pendekatan kompetensi adalah berfikir teratur dan sistematik, sasaran penilaian lebih difokuskan pada tingkat penguasaan, dan kemampuan memperbarui diri (regenerative capability).
Prosedur penggunaan pendekatan ini adalah sebagai berikut:
a. menetapkan standar kompetensi lulusan yang harus dikuasai oleh para lulusan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan.
b. memerinci perangkat kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh para lulusan.
c. menetapkan bentuk dan kuantitas pengalaman belajar melalui bidang studi atau mata pelajaran dan kegiatan-kegiatan lainnya yang relevan.
d. mengembangkan silabus.
e. mengembangkan skenario pembelajaran.
f. mengembangkan perangkat lunak pembelajaran.
g. mengembangkan sistem penilaian.
Selanjutnya, langkah-langkah pengembangan kurikulum berdasarkan pendekatan kompetensi, yaitu mengidentifikasi kompetensi, merumuskan tujuan pendidikan, menyusun pengalaman belajar, menetapkan topik dan subtopik, menetapkan waktu, mengalokasikan waktu, memberi nama mata pelajaran, dan menetapkan bobot SKS.
Dalam penilaian penguasaan kompetensi, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan guru, yaitu sebagai berikut :
a. Sasaran penilaian tidak hanya terfokus pada kemampuan tertulis dan lisan saja, tetapi juga tingkat untuk kerja (performance) pelaksanaan tugas yang telah ditetapkan.
b. Kriteria penilaian adalah persyaratan minimal pelaksanaan tugas-tugas.
c. Sasaran utama adalah penguasaan kemampuan (exit requirements) dan bukan pada cara atau waktu pencapaian.
Ciri pendekatan kompetensi yang tidak kalah pentingnya adalah penjaringan dan pengelolaan informasi balikan (feedback) secara teratur untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan sehingga kurikulum memiliki mekanisme untuk memperbaiki diri (regenerative capability), baik tingkat lembaga maupun tingkat nasional.
2. Pendekatan Sistem (System Approach)
Sistem adalah totalitas atau keseluruhan komponen yang saling berfungsi, berinteraksi, dan interdepensi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ciri-ciri sistem adalah adanya tujuan, fungsi, komponen, interaksi dan interdepensi, penggabungan yang menimbulkan jalinan keterpaduan, proses transformasi, umpan balik untuk perbaikan, dan lingkungan. Pendekatan sistem adalah penggunaan berbagai konsep yang serasi dari teori sistem yang umum untuk memahami teori organisasi dan praktek manajemen.
Pendekatan sistem terdiri atas beberapa aspek, antara lain:
a. filsafat sistem, yaitu sebagai cara berfikir (way of thingking) tenang fenomena secara keseluruhan.
b. analisis sistem, yaitu metode atau teknik dalam memecahkan masalah (problem solving) atau pengambilan keputusan (decision making).
c. manajemen sistem, yaitu aplikasi teori sistem ditengah mengelola organisasi.
Model Intructional Development Institute (IDI) yang dikembangkan oleh University Consortium on Intructional Development and Technology (UCIDT) memiliki langkah langkah pendekatan sistem sebagai berikut :
a. Merumuskan masalah, yang meliputi :
1) Menentukan masalah: analisis kebutuhan, menentukan prioritas, merumuskan masalah.
2) Menganalisis latar: ciri peserta didik, kondisi (hambatan), sumber-sumber.
3) Mengatur pengelolaan: analisis tugas, tanggung jawab dan penjadwalan.
b. Mengidentifikasi strategi pemecahan masalah, yang meliputi :
1) Menentukan tujuan pembelajaran: tujuan akhir dan tujuan antara.
2) Menentukan strategi: pendekatan metode, media, dan sumber belajar.
3) Membuat prototipe: bahan-bahan pembelajaran dan evaluasi.
c. Melaksanakan evaluasi, yang meliputi :
1) Uji coba prototipe: melakukan uji coba, mengumpulkan data, dan evaluasi.
2) Analisis hasil uji coba: tujuan pembelajaran, metode dan teknik evaluasi.
3) Penyempurnaan langkah-langkah terdahulu: review, menetapkan, melaksanakan.
3. Pendekatan Klarifikasi Nilai (Value Clarification Approach)
Klarifikasi nilai adalah langkah pengambilan keputusan tentang prioritas atas keyakinan sendiri berdasarkan pertimbangan yang rasional, logis, sesuai dengan perasaannya dan perasaan orang lain serta aturan yang berlaku.
Ciri pengembangan kurikulum berdasarkan pendekatan klarifikasi nilai, antara lain:
a. peran guru kurang dominan dalam pembelajaran.
b. guru lebih sedikit member informasi dan lebih banyak mendengarkan penjelasan dari peserta didik.
c. guru lebih sring menggunakan metode tanya-jawab.
d. tidak banyak kritik destruktif.
e. kurang menekankan faktor kegagalan dan lebih menerima kesalahan-kesalahan.
f. menanggapi dan menghayati pekerjaan peserta didik.
g. merumuskan tujuan dengan jelas.
h. dalam batas tertentu peserta didik diberi kebebasan untuk bekerja dan bertanggunag jawab.
i. peserta didik bebas mengungkapkan apa yang mereka rasakan.
j. adanya keseimbangan antara tugas kelompok dengan tugas perseorangan.
k. belajar bersifat individual.
l. evaluasi bukan terfokus pada prestasi akademik, tetapi juga proses pertukaran pengalaman.
m. peserta didik menemukan sistem nilainya sendiri.
4. Pendekatan Komprehensif (Comprehensive Approach)
Pendekatan ini melihat, memperhatikan, dan menganalisis kurikulum secara keseluruhan. Semua masalah yang berkaitan dengan kurikulum diidentifikasi secara global oleh pengembang kurikulum. Pengembang kurikulum dapat menetapkan langkah pertama yang akan dilakukan dan apa yang akan dicapai sebagai sasaran dengan merumuskan filsafat pendidikan, visi-visi dan tujuan pendidikan serta sasaran yang ingin dicapai.
5. Pendekatan yang Berpusat pada Masalah (Problem-Centered Approach)
Pengembangan kurikulum dengan pendekatan ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi berbagai masalah kurikulum secara khusus. Para guru diminta berbagai informasi tentang masalah-masalah, keinginan, harapan, dan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dalam mata pelajaran, seperti perbaikan cara penampilan, penggunaan multimetode dan media dalam pembelajaran, serta sistem penilaian.
6. Pendekatan Terpadu
Pendekatan terpadu adalah suatu pendekatan yang memadukan keseluruhan bagian dan indikator-indikatornya dalam suatu bingkai kurikulum untuk mencapai tujuan tertentu. Bagian tersebut menggambarkan :
a. Hasil belajar.
b. Tahap pengembangan kurikulum.
c. Program pendidikan yang ditawarkan.
Dalam studi tentang kurikulum terdapat dua jenis pendekatan, yaitu :
a. Pendekatan Sentralisasi (Centralized Approach)
Pendekatan ini disebut juga pendekatan Top-Down, yaitu pedekatan yang menggunakan sistem komando (dari atas ke bawah). Artinya, kurikulum dikembangkan oleh pemerintah pusat (c.q. Balitbang Kemdiknas) dan sesuai dengan garis komando.
b. Pendekatan Disentralisasi (Dicentralized Approach)
Pendekatan ini disebut juga pendekatan grass-rooth, yaitu suatu sistem pendekatan yang dimulai dari akar rumput, dalam hal ini adalah guru sebagai ujung tombak pengembang kurikulum ditingkat sekolah, baik secara individual maupun secara kelompok.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Landasan Filosofis dan Psikologis dalam Pengembangan Kurikulum
a. Landasan Filosofis dalam pengembangan kurikulum, yaitu akan membahas dan mengidentifikasi landasan filsafat dan ilmplikasinya dalam mengembangkan kurikulum.
b. Dalam pengembangan kurikulum, minimal ada dua landasan psikologi yang mempengaruhinya, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar.
2. Tingkat Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum pada umumnya terdiri dari beberapa  tingkat, yaitu tingkat nasional, tingkat lembaga, tingkat bidang studi, dan tingkat satuan bahasa (modul).
3. Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum
Dilihat dari aspek perencanaannya ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum, antara lain sebagai berikut.
a. Pendekatan Kompetensi (Competency Approach)
b. Pendekatan Sistem (System Approach)
c. Pendekatan Klarifikasi Nilai (Value Clarification Approach)
d. Pendekatan Komprehensif (Comprehensive Approach)
e. Pendekatan yang Berpusat pada Masalah (Problem-Centered Approach)
f. Pendekatan Terpadu
B. Saran
Seorang pelaksana kurikulum perlu mengetahui dan melaksanakan   beberapa landasan dan prinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam pengembangan kurikulum. Sehingga tujuan pendidikan tercapai secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rosda. 2011
Dakir, H. Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta:Rineka Cipta.2004.
Hamid Hasan, S. Workshop/ kurikulum 2013 di SMP 19/materi pelatihan IPS kur 2013/penyegaran narsum 2013/milenium 26-28 Juni 2013.
Kemendikbud. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.
Mulyasa,E. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep Karakteristik Dan Implementasikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2006.
Syaodih Sukmadinata, Nana. Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2009.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama. 2007.
http://andraputraa.blogspot.co.id/2014/03/landasan-dan-prinsip-prinsip.html. Diunduh pada tanggal 5 Mei 2017.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

MAKALAH Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum Dosen pengampu : Drs. H. Akhirin Ali, M.Ag / Drs. Abd. Rozaq Disusun oleh : Abdul Jamil M. Fuad Hasan Naili Himmatul Izza UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA FAKULTAS TARBIYAH dan ILMU KEGURUAN TAHUN AJARAN 2016/2017 DAFTAR  ISI HALAMAN JUDUL i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan masalah .................................................................................        1 C. Tujuan ...................................................................................................       1 BAB II  PEMBAHASAN 2 A. Pengertian prinsip pengembangan kurikulum 2 B. Sumber prinsip pengembangan kurikulum 2 C. Prinsip-prinsip perkembangan kurikulum 3 BAB III PENUTUP       5  Simpulan 5 BAB I PENDAHULUAN A. ...

MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA

MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA DI SUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM Dosen Pengampu : Drs. KH.Akhirin Ali, M.Ag / Drs. Abdul Rozaq Di susun oleh : Wahyu Intan Puji Lestari Muttakin Diah Ayu Windasari FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM  NAHDLATUL ULAMA ( UNISNU ) JEPARA TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah membarikan rahmad dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya tanpa ada halangan suatu apapun. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA” Makalah ini dapat terselesaikan tentunya tidak lepas dari peran semua pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang se besar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa...

MAKALAH DIMENSI MANUSIA DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM

MAKALAH DIMENSI MANUSIA DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM Di susun untuk memenuhi tugas mata Kuliah sejarah pendidikan islam Dosen Pengampu: Drs. H. Akhirin, M.Ag     Disusun oleh ;                                                                    1. Kamaludin                   2. Ririn Hardiyani Alfian       UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA FAKULTAS TARBIYAH dan ILMU KEGURUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEMESTER 6 Jl. Taman Siswa No.9 Tahunan Jepara KATA PENGANTAR Segala puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-Nya jua lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman. A...